logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTekad Menjaga Kemanusiaan
Iklan

Tekad Menjaga Kemanusiaan

Satu abad yang telah dilalui menjadi pijakan langkah NU menapaki abad kedua selanjutnya. NU, seperti disampaikan Gus Yahya selaku pemimpin PBNU, bertekad menolong kemanusiaan.

Oleh
IQBAL BASYARI, DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
Personel Paspampres mengecek lokasi acara peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama di kompleks Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023). Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama jatuh pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo. Diprediksi nahdliyin yang hadir sebanyak 1 juta orang. Puncak acara akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Personel Paspampres mengecek lokasi acara peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama di kompleks Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023). Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama jatuh pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo. Diprediksi nahdliyin yang hadir sebanyak 1 juta orang. Puncak acara akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Di tampuk kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan meletakkan fondasi untuk menapaki perjalanan ke abad keduanya. Torehan prestasi gemilang di abad pertama menjadi modal sosial. Di seratus tahun pertama, NU sudah terbukti berhasil menyokong persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam sejarah perjalanan NU, pada 1983, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selaku Ketua Tim Tujuh berhasil menyusun rumusan untuk mengembalikan khitah NU 1926. Khitah itu adalah mengembalikan NU menjadi organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi politik. Langkah ini pula yang diikuti Gus Yahya. Sesuai khitah NU 1926, dia ingin NU tidak ke mana-mana, tetapi ada di mana-mana.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan