Satu Abad Nahdlatul Ulama
Kiprah Kebangsaan Kaum Nahdliyin
Sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar, NU terus mewarnai perjalanan bangsa. Kaum nahdliyin berperan aktif dalam perjuangan sejak masa kebangkitan nasional, kemerdekaan, hingga saat ini.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F03%2F37439a4e-1ce9-40d9-a59d-3a0a66262fb1_jpg.jpg)
Paspampres mengecek lokasi acara Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kompleks Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023). Puncak Satu Abad NU jatuh pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo. Satu juta warga NU diprediksi hadir pada acara itu. Puncak acara akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
”Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan.” — KH Hasyim Asy’ari
Pernyataan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari, itu menggambarkan posisi yang diambil organisasi kaum nahdliyin itu dalam kehidupan kebangsaan. Sejak berdiri pada 16 Rajab 1344 Hijriah atau 31 Januari 1926 Masehi, NU terus konsisten memperjuangkan politik kebangsaan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Kiprah Kebangsaan Kaum Nahdliyin".
Baca Epaper Kompas