Satu Abad Nahdlatul Ulama
Taktik Guyonan ala NUtizen
Melawan narasi konservatif, @NUgarislucu yang memiliki 933.439 pengikut memilih taktik komunikasi satir. Inspirasinya berasal dari guyonan di pesantren yang diformulasikan menjadi cuitan asyik dan santai di medsos.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F30%2Ff18d8d27-b600-4e2f-88b6-34a17b664572_jpg.jpg)
Cuitan dan balasan di akun @NUgarislucu dan @KatolikG. Kemunculan akun komunitas agama garis lucu menjadi bentuk kebebasan berekspresi sekaligus menjadi ruang menyambung kebersamaan lintas agama.
Malam kian temaram saat santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur mulai terlelap. Selepas rutinitas mengaji, sebagian di antara mereka bercengkerama. Di sebuah ruangan yang pernah menjadi markas redaksi majalah pesantren itu, tiga pemuda berdiskusi, sesekali tertawa lepas. Melalui panggilan video, seorang pemuda turut bergabung.
Biasanya, saat malam kian larut, ide kreatif untuk mengisi konten di akun Twitter @NUgarislucu mengalir. ”Besok kita gulirkan kultwit (kuliah Twitter) tentang Banser. Sebab, akhir-akhir ini ada banyak teman (NU) mengeluh soal kritik dan cibiran soal Banser,” ujar HM, salah satu admin @NUgarislucu, menceritakan ulang kejadian itu, Kamis (2/2/2023).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Taktik Guyonan ala NUtizen".
Baca Epaper Kompas