Antisipasi Penyebaran Ekstremisme di Lapas Perlu Dimaksimalkan
โNapi umum di penjara biasanya mencari sandaran agama untuk penebusan dosa karena merasa bersalah. Mereka mendapatkannya dari napi teroris yang mereka anggap berpengetahuan lebih soal agama," kata peneliti IACSP, Rakyan.
JAKARTA, KOMPAS โ Penyebaran paham ekstrem akibat adanya interaksi antara narapidana umum dan narapidana teroris di dalam lembaga permasyarakatan perlu diantisipasi. Interaksi dinilai menjadi saluran termudah penyebaran paham tersebut, terutama karena narapidana umum merasa butuh sandaran agama. Oleh karena itu, pengawasan perlu dimaksimalkan.
Peneliti terorisme dari International Association for Counter-terrorism and Security Professionals (IACSP), Rakyan Adibrata, mengungkapkan hal itu, Kamis (26/1/2023). Ia menyoroti penyebaran paham ekstrem di lembaga permasyarakatan atau lapas setelah tertangkapnya terduga teroris berinisial AW (39) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (22/1/2023). AW (39) diketahui merupakan mantan narapidana (napi) narkoba dan diduga terpapar paham ekstrem dari napi teroris saat ditahan di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.