logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPolarisasi di Indonesia...
Iklan

Polarisasi di Indonesia Dinilai Rendah, tetapi Mitigasi Tetap Diperlukan

Edelman Trust Barometer 2023 menyebutkan Indonesia masuk dalam kategori negara dengan polarisasi sedikit atau rendah bersama negara seperti Singapura, China, Arab Saudi, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, Raynard Kristian Bonanio Pardede
Β· 1 menit baca
Warga melintas di depan tulisan bertema persatuan di kawasan Prumpung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Nilai persatuan dan toleransi terus dipupuk warga untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan yang kini mengalami tantangan akibat polarisasi yang terjadi di masyarakat sebagai imbas pemilu.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga melintas di depan tulisan bertema persatuan di kawasan Prumpung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Nilai persatuan dan toleransi terus dipupuk warga untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan yang kini mengalami tantangan akibat polarisasi yang terjadi di masyarakat sebagai imbas pemilu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Di dalam laporan Edelman Trust Barometer 2023, Indonesia ditempatkan sebagai negara dengan polarisasi yang rendah. Namun, kontestasi politik menjelang 2024 dinilai berpotensi memunculkan kembali polarisasi sehingga mitigasi menyeluruh tetap diperlukan.

Edelman Trust Barometer 2023 merupakan survei daring tahunan yang dirilis pada 19 Januari 2023. Survei dilaksanakan di 28 negara dengan lebih kurang 32.000 responden atau 1.150 responden per negara. Di laporan ini, ada empat aspek utama yang digunakan dalam memotret polarisasi, yakni kegelisahan ekonomi, ketidakseimbangan institusional, perbedaan kelas dalam masyarakat, serta pertarungan atas kebenaran. Setiap aspek mencakup beberapa indikator, semisal kegelisahan ekonomi terkait dengan optimisme ekonomi responden, sementara ketidakseimbangan institusional terkait kepercayaan responden terhadap pemerintah dan institusi bisnis.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan