logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊAntara Bertambahnya Residivis ...
Iklan

Antara Bertambahnya Residivis Terorisme dan Ancaman "Lonewolf"

Data Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menunjukkan, terjadi peningkatan signifikan jumlah residivis kasus terorisme yang kembali melancarkan aksi teror. Dari lima residivis pada 2021, menjadi 13 residivis pada 2022.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
Β· 1 menit baca
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Penjagaan ketat tersebut akibat adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung.
ANTARA/RAISAN AL FARISI

Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Penjagaan ketat tersebut akibat adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung.

Bom bunuh diri meledak di Markas Kepolisian Sektor Astana anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, 7 Desember lalu. Pelaku yang kemudian berhasil diidentifikasi bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim, eks narapidana terorisme yang menolak mengikuti program deradikalisasi di lembaga pemasyarakatan.

Agus pernah terlibat dalam kasus bom Cicendo, Kota Bandung, pada 2017 lalu. Ia menjalani hukuman penuh tanpa remisi selama empat tahun hingga bebas pada Oktober 2021. Lantaran tak mau mengikuti program deradikalisasi dan berumpah setia pada NKRI, Agus tergolong eks narapidata terorisme (napiter) berstatus "merah".

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan