logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊAmnesty International...
Iklan

Amnesty International Indonesia: Wajah Masa Depan HAM Indonesia Suram

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai masa depan HAM Indonesia suram bila berkaca pada kondisi saat ini. Pemerintah juga dinilai setengah hati mengungkap pelanggaran HAM berat masa lalu.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
Β· 1 menit baca
(Dari kanan ke kiri) Mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman; tokoh rohaniwan Papua, Pater Bernardus Baru; Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid; Presidium Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) Maria Catarina Sumarsih; dan peneliti Amnesty International Indonesia, Fauziah Mayangsari; Jumat (9/12/2022), dalam konferensi pers "Catatan Situasi Hak Asasi Manusia (HAM) 2022​".
REBIYYAH SALASAH

(Dari kanan ke kiri) Mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman; tokoh rohaniwan Papua, Pater Bernardus Baru; Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid; Presidium Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) Maria Catarina Sumarsih; dan peneliti Amnesty International Indonesia, Fauziah Mayangsari; Jumat (9/12/2022), dalam konferensi pers "Catatan Situasi Hak Asasi Manusia (HAM) 2022​".

JAKARTA, KOMPAS β€” Amnesty Internasional Indonesia menilai wajah masa depan hak asasi manusia Indonesia suram. Sebab, masih terdapat banyak pelanggaran HAM terjadi, mulai dari penggerusan kebebasan sipil, pelanggengan praktik impunitas, hingga penggunaan kekuatan yang berlebihan dari aparat.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Jumat (9/12/2022), dalam konferensi pers ”Catatan Situasi Hak Asasi Manusia (HAM) 2022​”, menuturkan, wajah masa depan HAM Indonesia suram apabila berkaca pada kondisi saat ini. Pernyataan itu didukung laporan Amnesty International yang merekam peristiwa Januari hingga November 2022. Laporan itu menyimpulkan, pemajuan dan penghormatan terhadap HAM di Indonesia tahun ini suram.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan