Penanganan Militansi untuk Antisipasi Perubahan Corak Gerakan Terorisme
Ledakan bom di Bandung menunjukkan teror individu yang lebih tak terduga. Aksi itu juga menunjukkan perubahan gerakan terorisme di Indonesia. Perubahan corak membutuhkan pula penanganan yang lebih militan dan cepat.
JAKARTA, KOMPAS — Gerakan terorisme di Indonesia mengalami perubahan corak dari aksi kelompok besar yang memunculkan teror yang juga berskala besar menjadi aksi individu berskala teror lebih kecil tetapi masif. Akibatnya, pencegahan serangan teroris semakin sulit dilakukan. Kolaborasi berbagai pihak pun perlu dilakukan lebih militansi lagi untuk mengantisipasi terorisme.
Direktur Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, Rabu (7/12/2022), di Jakarta, mengatakan, terdapat perbedaan gerakan terorisme dengan beberapa tahun lalu. Dalam konteks global, misalnya, dulu teror dilakukan dengan aksi-aksi yang berskala besar seperti serangan World Trade Center pada 2001. Adapun di Indonesia teror bom Bali pada Oktober 2002. Saat ini teror dilakukan individu yang terpapar paham ekstrem tanpa terlibat langsung jaringan terorisme tertentu.