logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTinjau Ulang Wawasan Keagamaan
Iklan

Tinjau Ulang Wawasan Keagamaan

Umat beragama tidak perlu mengingkari adanya pemahaman yang berbeda dalam wawasan beragama. Namun, perbedaan itu terkadang mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai pembenaran bagi lahirnya konflik.

Oleh
IQBAL BASYARI
Β· 1 menit baca
Sejumlah tokoh agama dan menteri Kabinet Indonesia Maju hadir dalam pembukaan G20 Religion Forum atau R20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022).
LTN PBNU

Sejumlah tokoh agama dan menteri Kabinet Indonesia Maju hadir dalam pembukaan G20 Religion Forum atau R20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022).

NUSA DUA, KOMPAS β€” Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf menyerukan kepada para pemimpin agama dunia untuk meninjau ulang wawasan keagamaan di lingkungan agama masing-masing. Selama ini pertentangan di antara kelompok agama yang berbeda kerap dijadikan pembenar dalam memunculkan hubungan antagonis antarumat beragama. Para pemimpin umat beragama perlu mengambil tanggung jawab untuk mencari jalan keluar agar seluruh umat bisa hidup berdampingan secara damai.

Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya dalam salah satu sidang pada G20 Religion Forum atau R20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022), mengatakan, umat beragama tidak perlu mengingkari adanya pemahaman yang berbeda dalam wawasan beragama. Namun, perbedaan itu terkadang mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai pembenaran bagi lahirnya konflik dan pertentangan. Kondisi ini bisa mendorong hubungan yang semakin memburuk di antara kelompok agama yang berbeda-beda.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan