logo Kompas.id
Politik & HukumKursi Panas Pucuk Pimpinan...
Iklan

Kursi Panas Pucuk Pimpinan ”Partai Kabah”

Sengketa kepengurusan 2014-2018 menyebabkan PPP kehilangan 20 kursi DPR pada Pemilu 2019. Kini, jelang Pemilu 2024, kisruh lantaran penggantian ketua umum kembali terjadi di tubuh partai berusia hampir lima dekade itu.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 1 menit baca
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat acara penutupan Muktamar IX PPP, Minggu (20/12/2020).
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat acara penutupan Muktamar IX PPP, Minggu (20/12/2020).

Pucuk pimpinan Partai Persatuan Pembangunan kembali ”digoyang”. Untuk ketiga kali dalam satu dekade terakhir, Ketua Umum PPP tidak berhasil menyelesaikan kepemimpinan hingga akhir masa jabatan. Setelah Suryadarma Ali dicopot akibat tersandung korupsi dan perbedaan sikap pasca-Pemilu 2014, Muhammad Romahurmuziy tersingkir akibat terjerat kasus korupsi menjelang Pemilu 2019, kini dua pekan setelah PPP mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024, Suharso Monoarfa diganti akibat kontroversi pidato ”amplop kiai” hingga masalah pribadi.

Pemberhentian Suharso dari jabatan Ketua Umum PPP diputuskan dalam musyawarah kerja nasional di Kabupaten Serang, Banten, Senin (5/9/2022) dini hari. Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhamad Mardiono ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan