logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊSidang Paniai, Batu Uji...
Iklan

Sidang Paniai, Batu Uji Penegakan Keadilan

Sidang kasus pelanggaran HAM berat di Pania, Papua, menjadi batu uji penegakan keadilan. Jika persidangannya tak serius, kepercayaan hilang.

Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA, DIAN DEWI PURNAMASARI, CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Β· 1 menit baca
Mural berisi tuntutan untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM menghiasi Jembatan layang Grogol di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/7/2022). Saat ini Mahkamah Agung meloloskan delapan nama calon hakim ad hoc pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat Paniai, Papua. Kompas/Heru Sri Kumoro 28-07-2022
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Mural berisi tuntutan untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM menghiasi Jembatan layang Grogol di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/7/2022). Saat ini Mahkamah Agung meloloskan delapan nama calon hakim ad hoc pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat Paniai, Papua. Kompas/Heru Sri Kumoro 28-07-2022

JAKARTA, KOMPAS - Pengadilan hak asasi manusia atas kasus di Paniai, Papua, menjadi batu uji negara dalam penegakan keadilan. Sementara, keberadaan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Masa Lalu diharapkan tak melemahkan penegakan hukum atas pelanggaran HAM di Papua.

Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin Al Rahab menyatakan, pengadilan HAM kasus Paniai yang akan digelar di Pengadilan Negeri Makassar menjadi momentum penegakan hukum di Papua. Pengadilan ini sekaligus menjadi kesempatan meyakinkan masyarakat Papua akan hadirnya keadilan.”Kalau (pengadilan HAM) tidak digelar serius, orang akan kehilangan kepercayaan,” kata Amiruddin saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Editor:
SUHARTONO
Bagikan