logo Kompas.id
Politik & HukumKisah Peranti Tulis dan Naskah...
Iklan

Kisah Peranti Tulis dan Naskah Proklamasi

BM Diah pada 77 tahun lalu menyimpan naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Pada peringatan Detik-detik Proklamasi pada 17 Agustus 2022 ini, naskah tersebut akan kembali bersanding dengan bendera pusaka.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
· 1 menit baca
Replika naskah proklamasi di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Gedung ini menjadi saksi sejarah saat perumusan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh sejumlah tokoh, antara lain Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Replika naskah proklamasi di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Gedung ini menjadi saksi sejarah saat perumusan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh sejumlah tokoh, antara lain Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan prasejarah sebagai bagian dari ilmu sejarah tentang zaman ketika manusia hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan. Sebuah definisi yang menempatkan alat tulis dalam posisinya yang penting di rentang perjalanan sejarah.

Sebagai gambaran, kebudayaan Tiongkok yang berusia ribuan tahun memberi tempat bernilai bagi alat tulis. Para penggemar seni kaligrafi tentu mengenal ”empat harta karun atau empat mutiara perhiasan ruang belajar” dari khazanah budaya China, yakni kertas, kuas, tinta, dan batu penggerus batangan tinta.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan