logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊWawancara Khusus Presiden:...
Iklan

Wawancara Khusus Presiden: Kita Harus Bersyukur

Memasuki 77 tahun Indonesia merdeka, gotong-royong tetap menjadi modal utama. Ini diperlukan sembari terus mempersiapkan diri menghadapi krisis global seperti salah satu yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Oleh
NINA SUSILO, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
Β· 1 menit baca
Presiden Joko Widodo saat wawancara dengan Harian Kompas di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo saat wawancara dengan Harian Kompas di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Tujuh puluh tujuh tahun kemerdekaan Republik Indonesia, merupakan perjalanan yang tidak mudah ditempuh. Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama dua tahun lebih ini, dan dampak perang Ukraina - Rusia yang masih berlangsung, hingga menyebabkan krisis pangan, energi dan likuiditas, membuat perjalanan bangsa Indonesia sarat dengan lika-liku dan tantangan.

Namun, dengan anugerah yang luar biasa dari Tuhan yang Maha Esa, dan kerja bersama rakyat dan seluruh pemimpin bangsa sejak Presiden Soekarno, Presiden Joko Widodo merasakan kelangsungan membangun negeri ini hingga saat ini. "Saya kira itu yang patut dan terus kita syukuri. Kita juga patut mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada para Presiden pendahulu kita, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden Megawati Soekanoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang secara estafet berkesinambungan membangun negara ini," ujar Presiden Jokowi, Minggu (14/8/2022), saat wawancara khusus dengan Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra di ruang Veranda Istana Merdeka, Jakarta.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan