logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTragedi 27 Juli Melawan Kuasa ...
Iklan

Tragedi 27 Juli Melawan Kuasa Lupa

TPDI tak akan lelah mengingatkan tragedi 27 Juli 1996 sebagai cikal bakal lahirnya Gerakan Reformasi 1998. Seharusnya 27 Juli menjadi hari bersejarah, yang dikenang selalu secara nasional. Bukan kian dilupakan.

Oleh
PAULUS TRI AGUNG KRISTANTO
Β· 1 menit baca
Kerusuhan terjadi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) di Jalan Diponegoro, Jakarta pada 27 Juli 1996. Kerusuhan berawal dari perpecahan antara pendukung Megawati Soekarnoputri dan Soerjadi untuk menjadi pemimpin tertinggi partai itu dari hasil dari Kongres Medan sebelumnya. Pemerintahan Orde Baru diduga terlibat. Nampak kantor DPP PDI porak poranda akibat kejadian itu, yang dikenal sebagai Tragedi 27 Juli.
KOMPAS/EDDY HASBY (ED)

Kerusuhan terjadi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) di Jalan Diponegoro, Jakarta pada 27 Juli 1996. Kerusuhan berawal dari perpecahan antara pendukung Megawati Soekarnoputri dan Soerjadi untuk menjadi pemimpin tertinggi partai itu dari hasil dari Kongres Medan sebelumnya. Pemerintahan Orde Baru diduga terlibat. Nampak kantor DPP PDI porak poranda akibat kejadian itu, yang dikenal sebagai Tragedi 27 Juli.

The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting. ( Milan Kundera (93), Sastrawan asal Republik Czech)

Puluhan simpatisan dan anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Kamis (11/8/2022) berkumpul di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Para advokat yang pada 1996 menjadi pembela Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang tidak dikehendaki Pemerintahan Orde Baru, memperingati 26 tahun Peristiwa 26 Juli. Tragedi itu, adalah penyerbuan kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta yang dikuasai oleh pendukung Megawati.

Editor:
Bagikan