Saling Tembak Antar-Polisi Sisakan Kejanggalan
Sejumlah kejanggalan pada insiden saling tembak antar-anggota Polri diungkap oleh sejumlah kalangan, di antaranya Komisi III dan keluarga korban. Salah satunya, aplikasi percakapan akun keluarga korban terblokir.
Ilustrasi Polisi Handining
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah kejanggalan dipertanyakan pada pengungkapan tewasnya Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat dalam insiden saling tembak dengan Bhayangkara Dua E di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal (Pol) Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Kejanggalan itu diungkapkan oleh Komisi III DPR, termasuk anggota keluarga Nofryansah di Jambi yang menyebut bahwa Nofryansah sempat mendampingi Ferdy di hari insiden terjadi.
Komisi III DPR menyebutkan dugaan pelecehan seksual oleh Nofryansah terhadap istri Ferdy yang disebut Polri sebagai pemicu insiden, itu tak cukup menjawab penyebab saling tembak. Ada beberapa hal yang mengundang pertanyaan, di antaranya insiden baru diungkap tiga hari kemudian, dan kamera pengamat di rumah dinas itu tak ada yang berfungsi.