logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊUtak-atik Menteri Dinilai...
Iklan

Utak-atik Menteri Dinilai Sekadar Politik Akomodatif Presiden Joko Widodo

Presiden Jokowi merombak Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti dua menteri dan tiga wamen, sekaligus melantik mereka di Istana Negara, Jakarta. Perombakan kali ini dinilai lebih bernuansa politis ketimbang ekonomi.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
Β· 1 menit baca
Pelantikan menteri dan wakil menteri (wamen) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo melantik Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan, Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni menjadi Wamen ATR/BPN, Wempi Watimpo menjadi Wamen Dalam Negeri, dan Afriansyah Noor menjadi Wamen Ketenagakerjaan.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pelantikan menteri dan wakil menteri (wamen) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo melantik Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan, Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni menjadi Wamen ATR/BPN, Wempi Watimpo menjadi Wamen Dalam Negeri, dan Afriansyah Noor menjadi Wamen Ketenagakerjaan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Presiden Joko Widodo merombak Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti dua menteri dan tiga wakil menteri (wamen), sekaligus melantik mereka di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Alih-alih memprioritaskan perbaikan kinerja, perombakan kali ini dinilai lebih bernuansa politis untuk mengakomodasi kepentingan koalisi. Padahal, situasi geopolitik yang dinamis dan inflasi yang menjadi momok di seluruh dunia perlu dihadapi oleh kabinet yang profesional dan tidak sekadar dipenuhi elite.

Perombakan kabinet kembali dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu siang. Ia mengganti Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil dengan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto. Selain itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga digantikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan