logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKRI Teluk Tomini, dari...
Iklan

KRI Teluk Tomini, dari Normandia hingga Tanjung Priok

Operasi amfibi terbesar dalam Perang Dunia II terjadi di pantai Normandia, 6 Juni 1944. Salah satu kapal, LST Kelas 511, dalam operasi Normandia kemudian digunakan TNI Angkatan Laut.

Oleh
IWAN SANTOSA
Β· 1 menit baca
KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Kao 504, dan KRI Teluk Tomini 508 teronggok di pemotongan besi di Jalan Cilincing Kelapa Dua, Gang Belah Kapal I, Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara, menanti giliran dipotong, 16 Mei 2012. Kapal-kapal ini adalah saksi sejarah operasi amfibi di Normandia, Perancis, Mandala-Trikora, dan evakuasi ribuan pengungsi dari Timor Timur pada 1999.
KOMPAS/IWAN SANTOSA

KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Kao 504, dan KRI Teluk Tomini 508 teronggok di pemotongan besi di Jalan Cilincing Kelapa Dua, Gang Belah Kapal I, Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara, menanti giliran dipotong, 16 Mei 2012. Kapal-kapal ini adalah saksi sejarah operasi amfibi di Normandia, Perancis, Mandala-Trikora, dan evakuasi ribuan pengungsi dari Timor Timur pada 1999.

Operasi amfibi terbesar dalam Perang Dunia II terjadi di pantai Normandia, Perancis, tanggal 6 Juni 1944 dengan pendaratan pasukan Sekutu yang melawan Nazi Jerman. Kapal perang, kapal angkut, dan tank amfibi dikerahkan ke pantai Normandia demi mengalahkan Nazi Jerman.

Ada salah satu kapal angkut dari beberapa LST (Landing Ship Tank) Kelas 511 dalam operasi Normandia yang kemudian digunakan oleh TNI Angkatan Laut, yakni KRI Teluk Tomini 508. Kapal tersebut telah dibesituakan di Cilincing meski sebelumnya diusulkan dijadikan Museum Terapung di Ancol pada tahun 2012.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan