logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊStop Politik Identitas untuk...
Iklan

Stop Politik Identitas untuk Hentikan Spiral Kekerasan

Pascakekerasan terhadap pengajar Universitas Indonesia, Ade Armando, elite politik harus memberikan contoh baik untuk menghentikan spiral kekerasan tanpa ujung akibat polarisasi dan politik identitas sejak Pilpres 2014.

Oleh
RINI KUSTIASIH
Β· 1 menit baca
Menyuarakan semangat nasionalisme terus digaungkan masyarakat melalui beragam cara. Salah satu bentuk ekspresi itu dituangkan melalui media mural, seperti terlihat di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan, Banten, Senin (21/2/2022). Semangat nasionalisme penting untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah polarisasi akibat politik identitas saat pemilu lalu.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Menyuarakan semangat nasionalisme terus digaungkan masyarakat melalui beragam cara. Salah satu bentuk ekspresi itu dituangkan melalui media mural, seperti terlihat di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan, Banten, Senin (21/2/2022). Semangat nasionalisme penting untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah polarisasi akibat politik identitas saat pemilu lalu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Elite politik harus memberikan contoh baik untuk menghentikan spiral kekerasan tanpa ujung sebagaimana tergambarkan dalam kekerasan yang menimpa Ade Armando. Spiral kekerasan yang muncul akibat wacana polarisasi yang ditumbuhkan elite politik melalui politisasi identitas tidak mudah dihilangkan kendati kontestasi itu telah usai.

Peristiwa kekerasan yang terjadi pada pengajar Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, mencederai rasa kemanusiaan. Penegak hukum diminta segera mengungkap pelaku kekerasan terhadap Ade, yang disinyalir bukan berasal dari kalangan mahasiswa, melainkan kelompok yang menumpang dalam aksi mahasiswa, Senin (11/4/2022), di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan