Tangkal Radikalisme, Santri Direkrut Jadi Prajurit TNI AD
Sejak dilantik sebagai Kepala Staf TNI AD, Jenderal Dudung Abdurachman memberikan perhatian khusus pada pencegahan paham radikal.
JAKARTA, KOMPAS β Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan prajurit untuk mencegah penyebaran paham radikal di tengah masyarakat. Hal ini dinilai penting untuk menghadapi perkembangan gerakan yang menjadi ancaman persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, TNI AD diingatkan agar aktivitasnya tetap pada koridor tugas pokok dan fungsi militer serta tidak menyebabkan tumpang tindih dengan lembaga lain yang bertanggung jawab atas pencegahan dan penyebaran paham radikal.
Dudung dalam forum pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Senin (7/2/2022), kembali mengatakan penyebaran paham radikal di Indonesia telah meluas ke seluruh kalangan. Berdasarkan hasil rapat pimpinan di Kementerian Pertahanan, pertengahan Januari 2022, didapatkan informasi bahwa 23 persen dari total masyarakat yang teradikalisasi adalah mahasiswa. Sebagian di antaranya sudah tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara.