logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDari Susah Sinyal sampai...
Iklan

Dari Susah Sinyal sampai Sandal yang Tertukar

Agaknya memori sandal tertukar di Muktamar NU akan selalu menjadi pengingat tak terlupakan bagi kami. Untungnya cuma sandal yang tertukar dan bukan hati yang tertukar. Kalau tertukar bisa bahaya.

Oleh
Rini Kustiasih dan Iqbal Basyari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q5pVcgerTavGstfEIeTne_FZN-k=/1024x636/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fc43244fe-f5e2-450d-b058-687ce53fb832_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

KH Yahya Cholil Staquf (kiri) mencium tangan KH Said Agil Siroj seusai pemungutan suara dalam Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021) dini hari. KH Yahya Cholil Staquf raih 337 suara, unggul atas KH Said Aqil Siroj yang meraih 210 suara dan berhak memimpin organisasi masyarakat Islam terbesar di Tanah Air hingga 2026.

Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung, 22-24 Desember 2021, niscaya akan menjadi momen tak terlupakan bagi kami. Di kegiatan itu, kami merasakan tidak enaknya bergantung pada sinyal internet, dan betapa tertawa bisa membuyarkan segala kegelisahan. Ya, hanya di Muktamar NU kami merasakannya.

Liputan acara puncak diawali dengan penuh kecemasan, Kamis (23/12/2021). Ini karena sedari pagi tak kunjung ada kejelasan tentang lokasi penyelenggaraan muktamar.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan