logo Kompas.id
Politik & HukumGus Yahya: Calon Presiden dan ...
Iklan

Gus Yahya: Calon Presiden dan Wapres Tak Berasal dari PBNU

Tak hanya menjalankan visi ”Menghidupkan Gus Dur”, Gus Yahya juga berkomitmen menjaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar tidak terjebak politik praktis.

Oleh
RINI KUSTIASIH/IQBAL BASYARI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/N2fKxqiC2QQuBMkv3NL2jyu9Yx8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F6bb261f7-1f8a-4632-9a13-2b3676c56abf_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Ketua Tanfidziyah (Ketua Umum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2021-2026 terpilih KH Yahya Cholil Staquf (tengah) setelah memenangi pemungutan suara dalam Muktamar Ke-42 NU di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021).

Tongkat kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama beralih dari KH Said Aqil Siroj ke tangan KH Yahya Cholil Staquf. Pria yang dikenal dengan panggilan Gus Yahya itu memenangi pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar Ke-34 NU yang ditutup pada Jumat (24/12/2021).

Sejumlah gagasan ia tawarkan kepada nahdliyin, terutama penguatan organisasi dan kontribusi pada peradaban dunia. Gus Yahya mencita-citakan adanya komando yang jelas dan selaras dari pusat hingga daerah.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan