logo Kompas.id
Politik & HukumKetum PBNU Bisa Dipilih dengan...
Iklan

Ketum PBNU Bisa Dipilih dengan Musyawarah Mufakat

Selain KH Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf, Marzuki Mustamar juga diusulkan sebagai ketua umum PBNU. Namun, apakah nama-nama itu yang akan muncul di muktamar, sangat bergantung pada dinamika internal muktamar.

Oleh
Rini Kustiasih
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GqCbLKmfM4Yp7m4kINJ5BuZ40Y4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_20017693_133_0.jpeg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Sebanyak 1.923 peserta Hadra menyemarakkan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-Alun Jombang, Senin (3/8/2018). Acara ini digelar oleh Ikatan Seni Hadra Indonesia (Hadra Ishari). Bilangan peserta Hadra sebanyak 1.923 ini sebagai pelambang lahirnya NU pada tahun 1923.

JAKARTA, KOMPAS — Berbagai hal mungkin saja terjadi dalam Muktamar Nahdlatul Ulama, termasuk musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Sejumlah nama telah mengemuka sebagai calon ketua umum PBNU, tetapi apakah nama-nama itu yang akan muncul di dalam muktamar, hal tersebut sepenuhnya bergantung pada muktamirin dan dinamika internal di dalam muktamar.

Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Kacung Marijan mengatakan, sekalipun saat ini ada sejumlah nama muncul dan disebut-sebut akan menjadi kandidat ketua umum PBNU, banyak kemungkinan yang akan terjadi di dalam muktamar. Sebab, dinamika itu akan ditentukan oleh muktamirin.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan