logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊMuktamar NU Jangan Tinggalkan ...
Iklan

Muktamar NU Jangan Tinggalkan Nahdliyin

Muktamar NU yang digelar secara tergesa-gesa dikhawatirkan akan melupakan keterlibatan warga NU. Jangan sampai Muktamar NU terkesan hanya bermanfaat untuk pengurus NU, tetapi tidak untuk warga nahdliyin.

Oleh
Rini Kustiasih
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HucPHZyjQ2k2sMMRcxj7iVgcMDc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F3866f170-8244-4e16-9922-2e5748670354_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj menyerahkan surat keputusan kepanitiaan Muktamar ke-34 NU kepada KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Steering Committee atau SC (tengah) dan Ketua PBNU H Robikin Emhas sebagai Ketua Organizing Committee atau OC dalam peluncuran Koin Muktamar 2020 di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (31/1/2020). Koin Muktamar merupakan iuran sukarela dari warga NU untuk mendanai pelaksanaan Muktamar NU pada Oktober 2020.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perdebatan mengenai waktu penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU diharapkan tidak juga melalaikan kepentingan nahdliyin untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Telah menjadi tradisi selama ini, setiap kali muktamar, nahdliyin mengambil kesempatan untuk meraup rezeki, misalnya dengan memanfaatkan perputaran ekonomi dan pasar murah saat muktamar.

Oleh karena itu, waktu yang tepat dalam pelaksanaan muktamar harus pula menimbang kebutuhan nahdliyin. Jika muktamar dipaksakan pada Desember 2021, situasi dinilai belum memadai dan manfaat bagi nahdliyin terbatas. Selain masih dalam kondisi pandemi, cuaca di bulan Desember juga tidak mendukung karena rentan terjadi hujan deras.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan