Sabam Sirait, ”Pendekar” Tangguh sampai Titik Akhir
Kepergian Sabam Sirait meninggalkan warisan berharga bagi politisi saat ini, yakni berpolitik suci dan beradab. Politik harus digunakan untuk kepentingan negara dan keadilan bagi masyarakat.
Sabam Sirait mengajarkan berpolitik yang suci dan beradab. Kemerdekaan dan keadilan bagi masyarakat harus diutamakan meski menanggung nyawa. Prinsip itu senantiasa dipegang teguh oleh Sabam sampai pengujung usianya.
Pada 1993, masa Orde Baru, sosok Sabam menghangatkan Sidang Umum MPR. Bagaimana tidak, ia berani menginterupsi jalannya sidang, hal yang tabu di zaman itu. Saat itu Sabam, yang mewakili Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI), mengusulkan, antara lain, agar asas pemilu ditambah rumusan baru ”jurdil” (jujur dan adil) untuk melengkapi asas ”luber” (langsung, umum, bebas, dan rahasia).