TNI AL Temukan Bahaya Pelayaran akibat Bangkai Kapal di Selat Bangka
Dengan penggunaan ”multibeam echosounder”, ditemukan kerangka kapal di kedalaman 7,5 meter di lokasi tersebut. Kapal itu berukuran panjang 132 meter dan lebar 15 meter. Berpotensi membahayakan pelayaran di Selat Bangka.
JAKARTA, KOMPAS — Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut atau Pushidrosal menemukan adanya bahaya keselamatan navigasi dan pelayaran di Selat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Bahaya ini berupa keberadaan kerangka kapal di kedalaman 7,5 meter.
Komandan Pushidrosal Laksamana Madya Agung Prasetiawan, dalam konferensi di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/9/2021), mengatakan, pihaknya telah mengirimkan Tim Survei Tanggap Segera dan KRI Pollux-935 yang merupakan kapal survei terbaru Pushidrosal.