Rekonsiliasi Sang Jenderal Pemikir
Tak hanya berpengalaman di segala medan, Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo juga cakap dalam menyiapkan konsep dan strategi untuk perbaikan TNI. Gubernur Lemhannas itu pun dikenal dengan julukan ”jenderal pemikir”.
Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan pada Juni 2016 merupakan sejarah dalam penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Untuk pertama kalinya, negara mempertemukan para korban, mantan jenderal Tentara Nasional Indonesia, sejarawan, dan sejumlah tokoh yang ada dalam pusaran peristiwa itu. Momen tersebut mungkin tidak akan tercipta tanpa peran Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo.
Upaya Letjen (Purn) Agus Widjojo untuk mengungkap kebenaran dan mendorong rekonsiliasi antarpihak yang terlibat dan terdampak peristiwa 1965 sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum itu. Pada 2003, ia mendirikan Forum Silaturahmi Anak Bangsa untuk mempertemukan anak-anak korban konflik politik tersebut. Agus sendiri merupakan putra dari Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, satu dari tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang diculik dan dibunuh pada rangkaian tragedi itu.