logo Kompas.id
Politik & HukumAmanat Jenderal Sudirman dan...
Iklan

Amanat Jenderal Sudirman dan Inspirasi Perjuangan di Tengah Pandemi

Jelang Proklamasi 17 Agustus, semangat kejuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman jadi momentum. Apalagi di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19. Kekuatan bersama jadi solidaritas dan kohesi sosial yang tinggi.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uK42Ks-KIG7prIhPFyea-4tHRaM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fe2e007cf-1fef-4365-88b0-2ddb4e7bbd7e_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Untaian bunga mawar dipasang pada patung Panglima Besar Jenderal Sudirman menjelang peringatan 70 tahun wafatnya pahlawan tersebut di Museum Sudirman, Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Sudirman wafat di rumah itu tanggal 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun akibat menderita TBC. Sudirman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta.

”Berjuanglah terus. Jangan guncang dan bimbang menghadapi lawan serta kaki tangannya. Kuatkan persatuan kita dan eratkan kerja bersama di antara semua kekuatan yang ada di negara kita. Kerahkan tenaga kelaskaran sebanyak-banyaknya ke tempat medan perjuangan yang telah ditentukan. Kirimkan sebanyak-banyaknya alat-alat senjata dan keperluan lainnya ke medan pertempuran. Berjuanglah dengan teratur. Jangan sekali-kali bertindak sendiri. Tetap teguh kuat, hati-hati, dan waspada. Siap! Maju... Jalan!”

Demikian kutipan amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman berjudul ”Bendera Perang Berkibar” yang disampaikan di Yogyakarta pada 26 Desember 1946. Amanat ini terabadikan dalam buku Wawasan Kejuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Buku disiapkan oleh Pusat Pembinaan Mental ABRI dan diterbitkan Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman dengan cetakan pertamanya di tahun 1992.

Editor:
Suhartono
Bagikan