logo Kompas.id
Politik & HukumBung Harmoko, Bekas Wartawan...
Iklan

Bung Harmoko, Bekas Wartawan yang Mendorong Presiden Soeharto Mundur

Harmoko yang di tahun 1998 menjabat Ketua DPR/MPR, memberi keterangan pers. “Pimpinan Dewan mengharapkan demi persatuan dan kesatuan, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri,” ujar Harmoko.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/o-zWy5SERGquuyF577oUKJJZQdo=/1024x637/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F9b3ad70c-53d0-4d1c-a24f-5400e37b8b23_jpg.jpg
Kompas/Eddy Hasby

Ketua DPR/MPR Harmoko mengumumkan kepada pers, pemilu diselenggarakan medio 1999. Kesepakatan tersebut tercapai pada pertemuan konsultasi yang bersifat tertutup, antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi-fraksi DPR dan Presiden BJ Habibie selama 90 menit di Gedung MPR/DPR Jakarta hari Kamis (28/5/1998).

Ribuan mahasiswa berduyun-duyun datang ke pusat kota Jakarta, dan menduduki Gedung DPR/MPR, 18 Mei, 23 tahun silam. Mereka satu suara menuntut reformasi bidang politik, ekonomi dan hukum, serta mundurnya Presiden Soeharto dan Wakil Presiden BJ Habibie.

Harmoko yang kala itu menjabat sebagai Ketua DPR/MPR, lantas memberikan keterangan pers. Hanya dalam waktu lima menit, ia membacakan satu halaman keterangan persnya, dengan ekspresi wajah tanpa senyum.

Editor:
Antony Lee
Bagikan