logo Kompas.id
Politik & HukumMenjaga Nyala Api Solidaritas
Iklan

Menjaga Nyala Api Solidaritas

Laju penularan Covid-19 kian tak terkendali. Pembatasan kegiatan masyarakat secara lebih ketat lalu diterapkan di puluhan daerah. Saat bersamaan, ada api yang terus ”menyala” menggalang solidaritas bersama.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/out8U8QfBoBrsKBpxvWLDg0Ob0M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fcec5ed40-1829-4ecd-8a10-98a0c5e9f06e_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga menerima pembagian nasi kotak di Jalan Bungur, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021). Sekitar 200 nasi kotak disiapkan oleh pengelola salah satu kantor untuk dibagikan kepada warga dengan menukarkan uang sebesar Rp 2.000. Solidaritas untuk membantu sesama yang dilakukan perorangan, komunitas, ataupun lembaga turut meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Ledakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi beberapa pekan ini, salah satunya diperkirakan akibat mobilitas warga yang tinggi saat libur Lebaran. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahkan menyebut Indonesia telah memasuki gelombang kedua (second wave) kenaikan kasus Covid-19.

Dampak gelombang kedua ini terasa setelah angka kematian akibat Covid-19 meningkat. Para tenaga kesehatan mulai kewalahan karena antrean pasien seakan tak pernah berhenti. Tanda ”darurat” pun digaungkan. Di tengah situasi darurat itu, sebagian masyarakat tergerak hatinya untuk menolong sesama mereka yang terpapar Covid-19. Tentunya gerakan itu murni atas nama kemanusiaan.

Editor:
Antony Lee
Bagikan