logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊEvakuasi KRI Nanggala:...
Iklan

Evakuasi KRI Nanggala: Mengenal Kapal Riset China Tansuo-2 dan Kapal Selam Laut Dalam

Indonesia juga bekerja sama dengan China dalam upaya evakuasi KRI Nanggala-402. China mengerahkan kapal riset dan wahana selam terbaru milik mereka, yakni kapal riset Tansuo-2 dan kapal selam laut dalam Fendouzhe.

Oleh
Iwan Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/C06exkfIHW1W9KPZTPRTk8vnz1A=/1024x589/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FCjkinzN007022_20201222_CBMFN0A001_1619932683.jpg
XINHUA/ZHAO YINGQUAN

Kapal penelitian ilmiah China Tansuo-2, yang menjadi kapal induk kapal selam laut dalam Shenhai Yongshi, berlabuh di Sanya, Provinsi Hainan, China selatan, pada 21 Desember 2020.

Selain bantuan dan kerja sama dari negara ASEAN, Amerika Serikat, dan Australia dalam misi SAR KRI Nanggala-402, Indonesia juga bekerja sama dengan China dalam upaya evakuasi. Pihak China mengerahkan beberapa kapal dan wahana selam terbaru milik mereka, antara lain, kapal riset Tansuo-2 yang bisa menjadi induk kapal selam laut dalam Fendouzhe (Pejuang Gigih) dan Shenhai Yongshi (Satria Laut Dalam).

Kehadiran kapal riset China di perairan Indonesia adalah penanda hubungan dekat Asia. Pada abad ke-6 hingga ke-16 Masehi, kapal-kapal China, Arab, dan India biasa berhubungan dengan para pelaut Nusantara dan pelaut Jawa dalam perdagangan dan hubungan antar-Asia.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan