logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บTeror Makassar dan Mabes Polri...
Iklan

Teror Makassar dan Mabes Polri yang Membunyikan Alarm Eksistensi JAD

Dua aksi teror di wilayah dan waktu berbeda dalam satu pekan terakhir seolah menunjukkan eksistensi Jamaah Ansharut Daulah. Serangan kelompok teroris itu memperhitungkan sisi target, pelaku, hingga waktu.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JhonaZUTMYzRpTn01Zskg-5aD4s=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fb1fca289-dd23-4c37-8ba2-c7b267955c85_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Anggota Brigade Mobil Polda Sulawesi Selatan berjaga di gerbang Katedral Hati Yesus yang Mahakudus Makassar, Sulawesi Selatan, menjelang perayaan misa Kamis Putih (1/4/2021). Misa akan dilaksanakan seperti biasa tanpa perubahan jadwal pascaserangan bom bunuh diri di gereja tersebut.

Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah belum berhenti menghadirkan teror di Tanah Air. Sempat โ€tertidurโ€ selama tahun 2020, dua aksi teror sepekan terakhir kembali menyadarkan bahwa JAD masih eksis dan terus menjalankan upaya radikalisasi, terutama melalui media sosial.

Serangan teror oleh simpatisan JAD akhir Maret ini tercipta melalui taktik amaliyah (serangan) yang kerap mereka gunakan. Setidaknya ada tiga variabel, yakni target, pelaku, dan waktu, yang menjadikan aksi teror itu terlihat penting bagi simpatisan JAD serta Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).

Editor:
Antony Lee
Bagikan