logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTong Djoe, Pejuang 45 hingga...
Iklan

Tong Djoe, Pejuang 45 hingga Diplomat Publik Jakarta-Beijing

Pejuang dan pengusaha Tong Djoe (94) wafat, Selasa (8/2/2021), di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ia menjadi pelaku sejarah era kemerdekaan 1945 dan memperjuangkan pulihnya hubungan Indonesia-China.

Oleh
Iwan Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UJZU-DkeyTG03V87__vZdox_Gas=/1024x628/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FFC-10919-II-27-AJN005_1612858586.jpg
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Pengusaha Tong Djoe, pada Februari 2000, di Jakarta. Tong Djoe wafat pada 8 Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Pejuang dan pengusaha Tong Djoe (94) wafat pada Selasa (8/2/2021) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, tanpa banyak diketahui media massa. Semasa hidup, Tong Djoe selain menjadi pelaku sejarah perjuangan era kemerdekaan 1945, juga mengembangkan bisnis semasa Orde Lama dan Orde Baru. Ia juga turut memperjuangkan pulihnya hubungan dua negara besar, Indonesia dan China, bersama Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Menteri Sekretaris Negara (waktu itu) Moerdiono.

Semasa muda, Tong Djoe berjuang bersama AK Gani, Gubernur Sumatera Selatan di masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949), dengan menyelundupkan senjata untuk Republik Indonesia. Atas jasa tersebut, Pemerintah RI di masa Presiden BJ Habibie memberikan penghargaan Bintang Jasa Pratama tahun 1998.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan