logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊMemetik Hasil Kecanggihan KRI ...
Iklan

Memetik Hasil Kecanggihan KRI Rigel

KRI Rigel dengan komandan Letkol Laut (P) Zainal Mutakin dilibatkan cari kotak hitam Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh 9 Januari lalu. Kecanggihan teknologinya seperti mendeteksi benda dengan akurasi tingg di laut dalam.

Oleh
Edna C Pattisina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8StK1_oDPw7Gsecf4DNMhgCVF78=/1024x532/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F83c05202-9d95-43eb-8cae-c0c9a1f01aa4_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kapal perang TNI AL KRI Rigel di sekitar petugas gabungan saat melakukan pencarian korban dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, saat terlihat dari dalam KRI Semarang, Senin (11/1/2021). Petugas gabungan tim pencarian dan penyelamatan masih melakukan aktifitas untuk mencari korban dan kotak hitam di perairan tersebut.Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)11-1-2021

KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 milik TNI AL merupakan kapal tercanggih di Asia Tenggara untuk kategori kapal survei hidrografi. Investasi teknologi ini berbuah hasil saat kapal itu berperan penting dalam proses pencarian dan evakuasi pada kecelakaan di lautan, termasuk saat pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Setelah KRI Spica 934 yang dikomandani Letnan Kolonel (Letkol) Laut (P) Hengky Iriawan menemukan cockpit voice recorder pesawat Lion Air, pertengahan Januari 2019, kini KRI Rigel dengan komandan Letkol Laut (P) Zainal Mutakin berhasil menemukan flight data recorder (FDR), Selasa (12/1/2021).

Editor:
suhartono
Bagikan