logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊHanya Dua Komisaris Jenderal...
Iklan

Hanya Dua Komisaris Jenderal yang Patuh Melaporkan LHKPN

Indonesia Corruption Watch meminta Presiden Joko Widodo memilih sosok perwira tinggi yang berintegritas untuk menjadi Kapolri. Salah satunya bisa dilihat dari kepatuhan melaporkan LHKPN.

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar/NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-k7oaC6Ws6qViXxk2SV895JN9ME=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200130_ENGLISH-HARUN-MASIKU_A_web_1580391420.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis menyapa anggota DPR sesaat sebelum rapat kerja dengan anggota Komisi III DPR di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia Corruption Watch menemukan, dari sebelas perwira tinggi Polri berpangkat komisaris jenderal yang dapat menjadi Kepala Kepolisian Negara RI, hanya dua orang yang patuh melaporkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara. ICW meminta Presiden Joko Widodo memilih sosok perwira tinggi yang berintegritas untuk menjadi Kapolri.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis akan pensiun, awal Februari mendatang. Menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo untuk menentukan penggantinya, dengan persetujuan dari DPR.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan