logo Kompas.id
Politik & HukumGus Dur, Lawatan ke Luar...
Iklan

Gus Dur, Lawatan ke Luar Negeri, dan Pendekatan Kemanusiaan

Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur pernah mengunjungi 13 negara sekaligus secara maraton dalam sepekan. Padatnya jadwal kunjungan membuat rombongan harus berpindah negara dalam waktu setengah hari.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Q3oesk7k46lzWzTOvK4F0hjMhLo=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FABDURRAHMAN-WAHID-11-01_1595434008.jpg
ARBAIN RAMBEY

Abdurrahman Wahid disertai putri keduanya, Zannuba Arifah, memberikan salam saat akan memasuki mobil kepresidenan, RI-1, seusai pelantikan di Sidang Paripurna MPR, Rabu (20/10/1999) malam.

Saat menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kerap melakukan kunjungan ke luar negeri. Intensitas lawatannya ke luar negeri itu bahkan sempat membuatnya dijuluki sebagai presiden wisatawan. Hal itu menjadi strategi Gus Dur untuk menyebarkan pengaruh Indonesia di komunitas internasional.

Lawatan intensif ke luar negeri itu juga sempat jadi bahan guyonan Gus Dur. Dalam  sebuah perbincangan dengan Presiden ke-3 BJ Habibie di Brussels, Belgia, Gus Dur secara bergurau membandingkan para Presiden RI. ”Kalau Presiden Soekarno itu negarawan, Presiden Soeharto itu hartawan, lah kalau Pak Habibie Presiden ilmuwan. Sementara kalau saya sendiri Presiden wisatawan yang suka keluyuran,” canda Gus Dur, seperti disarikan NU Online (29/9/2019) dari ”Fragmen Sejarah NU”.

Editor:
Antony Lee
Bagikan