logo Kompas.id
Politik & HukumIsu Sosial-Politik Dinilai...
Iklan

Isu Sosial-Politik Dinilai Masih Terabaikan

Satu tahun Joko Widodo-Amin dinilai kurang memberi perhatian pada isu sosial-politik, sebaliknya fokus ke soal sosial-ekonomi. Penyusunan RUU bersama DPR jadi bukti, kurangnya keterbukaan dan tidak akomodatif.

Oleh
RINI KUSTIASIH
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8zzu2ygRh-OhmpCp_3ovy5yYb2Y=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FJoko-widodo_1565602820.jpg
Kompas

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo-Ma’ruf Amin memberikan sambutan usai menerima surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang Penetapan Hasil Pemilu 2019 di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (30/6/2019). Pasangan Joko Widodo bersama Ma\'ruf Amin resmi ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 dengan perolehan suara 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional.

JAKARTA, KOMPAS — Satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Amin dinilai kurang memberikan perhatian pada isu sosial-politik, tetapi sebaliknya  fokus pada persoalan sosial-ekonomi. Sejumlah persoalan ditemui dalam isu sosial-politik, termasuk dalam penyusunan legislasi bersama parlemen yang belakangan ini dinilai semakin kurang terbuka, tidak aspiratif, dan tidak akomodatif terhadap kepentingan publik.

Dalam diskusi daring yang digelar oleh PARA Syndicate bertajuk ”Setahun Jokowi-Ma’ruf: Evaluasi dan Proyeksi Janji di Tengah Pandemi,” Selasa (20/10/2020), para pembicara menyoroti kian menguatnya kekuasaan eksekutif yang ditopang oleh partai koalisi di parlemen. Akibatnya, tidak banyak sikap kritis yang dilontarkan oleh DPR kepada pemerintah dalam pelaksanaan program-programnya dalam setahun pertama periode kedua Jokowi.

Editor:
suhartono
Bagikan