logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKampanye Daring Pilkada yang...
Iklan

Kampanye Daring Pilkada yang Tidak Nyaring

Kampanye dalam jaringan pada masa pandemi Covid-19 membuka peluang bagi pasangan calon dan tim kampanyenya untuk lebih banyak menyapa calon pemilih. Sayang, gaungnya belum nyaring di Pilkada 2020.

Oleh
Tim Kompas
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/o8CdSxDJWvJ88hfLDtRv6ItJggY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fbf6051f3-f2a1-4fe5-a283-5639d83fd1d9_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Baliho pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Jalan Rara Graha Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (10/10/2020).

Sudah lebih dari dua pekan kampanye Pilkada 2020 berlangsung. Tidak semua pasangan calon berkampanye secara daring. Pasangan calon yang sudah memanfaatkanya, antara lain calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso.

Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo itu, memanfaatkan virtual box campaign untuk blusukan menyapa calon pemilih. Gibran menyapa dan mendengarkan keluhan calon pemilih melalui percakapan video yang difasilitasi tim pemenangan di perkampungan. Warga bisa berkomunikasi dengan Gibran melalui layar monitor yang dibawa tim. Dengan metode ini, pemilih yang tak punya gawai tetap dijangkau.

Editor:
Antony Lee
Bagikan