Pemimpin Selalu Bersama Rakyat
Ajaran kepemimpinan dalam budaya Jawa itu selaras dengan kepemimpinan transformatif, yang bisa melahirkan perubahan mendasar dalam pola pikir dan perilaku masyarakat.
JAKARTA, KOMPAS -- Ajaran kepemimpinan yang awalnya dikembangkan dalam masyarakat Jawa, dikenal sebagai Trilogi Kepemimpinan dalam budaya Jawa, meski dikenalkan sejak tahun 1922, tetapi hingga kini tetap relevan dalam kepemimpinan di segala tingkatan: keluarga, lokal, nasional, atau global. Ajaran itu menggambarkan, seorang pemimpin di segala tingkatan seharusnya selalu ada bersama kawula atau orang yang dipimpinnya, atau rakyat.
Trilogi kepemimpinan dalam budaya Jawa dipopulerkan oleh Ki Hadjar Dewantara, dan merupakan hasil permenungan Ki Condrodirdjo dari Taman Siswa. Inti ajaran kepemimpinan itu, adalah ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.