logo Kompas.id
›
Politik & Hukum›Pemimpin Selalu Bersama Rakyat
Iklan

Pemimpin Selalu Bersama Rakyat

Ajaran kepemimpinan dalam budaya Jawa itu selaras dengan kepemimpinan transformatif, yang bisa melahirkan perubahan mendasar dalam pola pikir dan perilaku masyarakat.

Oleh
TRI AGUNG KRISTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZWmGRHwKWpYz4HxKUiQQTMC0FAU=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F422731_getattachment1e8cd3df-f97e-4d86-8dfa-45b0229cfac1414118.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

GKR Mangkubumi

JAKARTA, KOMPAS  -- Ajaran kepemimpinan yang awalnya dikembangkan dalam masyarakat Jawa,  dikenal sebagai Trilogi Kepemimpinan dalam budaya Jawa, meski dikenalkan sejak tahun 1922, tetapi hingga kini  tetap relevan dalam kepemimpinan di  segala tingkatan: keluarga, lokal,  nasional, atau  global. Ajaran itu menggambarkan, seorang pemimpin di segala tingkatan seharusnya selalu ada bersama kawula atau orang yang dipimpinnya, atau rakyat.

Trilogi kepemimpinan dalam budaya Jawa dipopulerkan oleh Ki Hadjar Dewantara, dan merupakan  hasil permenungan  Ki Condrodirdjo dari Taman Siswa. Inti ajaran kepemimpinan itu,  adalah ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Editor:
kompascetak
Bagikan