logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPemahaman Terkait Bela Negara ...
Iklan

Pemahaman Terkait Bela Negara Masih Sempit

Sejumlah kalangan, termasuk mahasiswa, menyoal wacana pendidikan militer sebagai bagian dari program bela negara di tingkat perguruan tinggi. Sebab, program itu tak hanya dimaknai sebagai pendidikan militer semata.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vvQR7k59CiS4dLFIL3K39pcywAU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F481295c6-6aed-461c-90f1-c9a54576615c_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Anggota Tentara Nasional Indonesia membantu pembangunan hunian tetap bagi penyintas gempa di Desa Kekait, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (12/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Wacana adanya pendidikan militer sebagai bagian dari program bela negara di tingkat perguruan tinggi mengundang pertanyaan dari sejumlah kalangan, termasuk dari mahasiswa. Meskipun bersifat tidak wajib, program itu menunjukkan pemahaman pemerintah terkait program bela negara masih sempit.

Direktur Imparsial Al Araf mengatakan, pada masa lalu, konsep bela negara dimaknai sebatas wajib militer. Namun, makna itu sebenarnya telah berubah setelah Perang Dingin. Karena itu, program bela negara tidak hanya bisa dalam wujud pendidikan dasar kemiliteran.

Editor:
suhartono
Bagikan