Moderasi Beragama Modal Keutuhan Indonesia
Moderasi keberagamaan menjadi bagian tidak terpisahkan dari sikap dan praktik keberagamaan dari setiap agama di Tanah Air.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190328_ENGLISH-DEBAT_C_web_1553784572.jpg){kind=logo}
Umat lintas agama berbincang di depan simbol Garuda Pancasila di Gereja Katedral, Jakarta, saat kumpul menjelang buka puasa bersama lintas agama, Jumat (1/6/2018).
JAKARTA, KOMPAS — Moderasi keberagamaan menjadi bagian tidak terpisahkan dari sikap dan praktik keberagamaan dari setiap agama di Tanah Air. Karakter itulah yang selama ini menjaga bangsa tidak terpecah-belah, dan mengilhami nuansa kehidupan bernegara dan berbangsa yang penuh kerukunan.
Dalam diskusi daring bertema ”Moderasi Beragama dalam Tradisi Agama-agama di Indonesia”, di Jakarta, Jumat (26/6/2020), tradisi moderasi itu dikemukakan oleh para narasumber, yakni Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat, Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon Agusthina Christina Kakiay, Rektor Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Gusti Ngurah Sudiana, dan tokoh muda Konghucu Kris Tan, serta dipandu oleh moderator Jamhari Makruf.