logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บNovel Baswedan: Kalau Hukum...
Iklan

Novel Baswedan: Kalau Hukum Rusak, Sulit Kita Bercita-cita Menjadi Negara Maju

Meski telah memaafkan pelaku, Novel Baswedan akan terus melawan agar pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya diproses hukum secara adil dan fair. Hal itu dilakukan demi tujuan besar, yaitu keadilan dan kemanusiaan.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ttiGMZ52X3sQqziJeFN7AIQsRhQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F02f70d6d-e9db-4fd2-8757-30fc79e8aa61_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Penyidik senior KPK Novel Baswedan menjadi saksi dalam persidangan penganiayaan terhadap dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Novel menjadi saksi untuk terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menegaskan akan terus memperjuangkan penegakan hukum atas kasus yang menimpa dirinya demi kepentingan bangsa. Ia ingin penegakan hukum di Indonesia diperbaiki agar dapat menjadi negara yang maju.

Pernyataan tersebut diungkapkan Novel dalam acara bincang-bincang secara daring bersama Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Padang, Feri Amsari, Minggu (14/6/2020) malam. Dalam acara bertajuk โ€Sebuah Novel Tanpa Judulโ€ tersebut, Novel mengungkapkan bahwa dirinya berani melawan karena bukan untuk kepentingannya sendiri.

Editor:
susanarita
Bagikan