logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDipulangkan, Anak-anak Para...
Iklan

Dipulangkan, Anak-anak Para Teroris Pelintas Batas Akan Jalani Deradikalisasi

Pemerintah tengah mendata anak-anak dari para teroris pelintas batas yang kini berada di kamp-kamp Suriah untuk bisa dipulangkan. Anak-anak itu diyakini masih bisa diarahkan sehingga pengaruh ideologi radikal terkikis.

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lcF8SdIsEV04dnCMJwZxz3cTQiA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200219_ENGLISH-ANALISIS-POLITIK_C_web_1582120496.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Spanduk menolak terorisme dibentangkan saat sekelompok warga menggelar aksi yang menyerukan penolakan pemulangan sekitar 600 warga Indonesia yang bergabung sebagai milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Taman Pandang Istana kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (10/2/2020). Pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan terbaik untuk melindungi warga negara yang ada di Indonesia terkait kontroversi isu pemulangan WNI mantan kombatan NIIS. Radikalisme tidak mendapat tempat untuk tumbuh di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah berencana memulangkan anak-anak dari para teroris lintas batas (foreign terrorist fighter/FTF) yang berusia di bawah 10 tahun. Anak-anak yang dipulangkan itu nantinya diharapkan masih dapat diarahkan melalui program deradikalisasi.

Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Selasa (25/2/2020), di Jakarta, mengatakan, pemerintah akan mencari dan mengidentifikasi anak-anak dari para teroris lintas batas asal Indonesia yang kini tersebar di kamp-kamp pengungsian.

Editor:
susanarita
Bagikan