logo Kompas.id
Politik & HukumPemolisian Hibrida Bisa Jadi...
Iklan

Pemolisian Hibrida Bisa Jadi Solusi

Semakin terhubungnya masyarakat di era digital memunculkan berbagai dampak, termasuk kejahatan siber. Di tengah keterbatasan anggaran, personel, dan peralatan Polri, model pemolisian hibrida bisa jadi opsi.

Oleh
Ingki Rinaldi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FbAx2w2OoRfVsYZuGpR0agYX37U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fedd34a48-bc11-4525-9b53-d244493aff72_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Kepala Subdirektorat V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur Ajun Komisaris Besar Albertus Andreana (kiri) dan Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana (kanan) memberi keterangan pers terkait penyebaran berita bohong virus korona jenis baru di Balikpapan, Senin (3/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Semakin terhubungnya masyarakat di era digital memunculkan berbagai dampak, termasuk terjadinya kejahatan siber. Di tengah keterbatasan anggaran, personel, dan peralatan Kepolisian Negara Republik Indonesia, model pemolisian hibrida atau hybrid policing bisa menjadi salah satu alternatif solusi.

Gagasan tersebut muncul dari hasil riset Kisnu Widagso, pengajar Kriminologi FISIP Universitas Indonesia, yang dipaparkan dalam diskusi hasil riset aktual FISIP UI, Kamis (13/2/2020). Forum bertopik Masyarakat Digital itu menjadi bagian rangkaian diskusi dengan tema ”Demokrasi, Masyarakat Digital, dan Keadilan Sosial”, dalam rangka Dies Natalis Ke-52 FISIP UI.

Editor:
suhartono
Bagikan