logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊBahtiar Effendy dan Pemikiran ...
Iklan

Bahtiar Effendy dan Pemikiran Jalan Tengah Politik Islam

Bahtiar Effendy, Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dikenang sebagai sosok yang mampu mengintegrasikan pemikiran demokrasi dengan Islam. Pemikiran jalan tengah itu perlu terus diperjuangkan.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qXjQt4h_ZWjaPDRlSpYVHCKn4Zc=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200210_101946_1581323448.jpg
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan testimoni dalam peluncuran buku Mengenang Sang Guru Politik Bahtiar Effendy di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Hubungan antara nilai keislaman dan kenegaraan atau disebut dengan politik islam sejatinya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses demokrasi Indonesia. Oleh karena itu, pengotakan terhadap kedua nilai tersebut malah hanya akan menimbulkan perdebatan yang tak solutif.

Demikian antara lain kegelisahan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bahtiar Effendy, yang berpulang pada 21 November 2019. Almarhum Bahtiar Effendy semasa hidup juga aktif menjadi pengurus Persyarikatan Muhammadiyah.

Editor:
Antony Lee
Bagikan