logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊAntara Otonomi, Desentralisasi...
Iklan

Antara Otonomi, Desentralisasi Asimetrik, dan Pemekaran

Keragaman Indonesia dari aspek budaya, sejarah, dan geografis merupakan keniscayaan bagi penyelenggaraan model pemerintahan yang berbeda-beda dan relevan dengan keberagaman itu, yakni lewat desentralisasi asimetris.

Oleh
Ingki Rinaldi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nzS60GVYcYdnC7nFzGQA61wbPPc=/1024x614/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fdf42cef3-538e-4acd-8398-517a62190333_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Suasana rapat dengar pendapat umum Komisi II DPR dengan sejumlah pihak terkait pemekaran daerah otonomi baru di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Dalam audiensi tersebut Komisi II menerima aspirasi terkait pemekaran daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Bogoga dan Provinsi Papua Tengah serta tentang partai lokal Papua.KOMPAS/RADITYA HELABUMI12-11-2019

Keragaman Indonesia dari aspek budaya, sejarah, dan geografis merupakan keniscayaan bagi penyelenggaraan model pemerintahan yang berbeda-beda dan relevan dengan keberagaman itu. Di sisi lain, pemekaran wilayah daerah sebagai salah satu konsekuensi menampung perbedaan tersebut dinilai tidak relevan lagi terus dilakukan mengingat sejumlah catatan minus yang menyertai.

Model pemerintahan yang berbeda-beda dapat disebut dengan desentralisasi asimetrik. Desentralisasi asimetrik dapat disebut pula dengan otonomi khusus. Sistem ini merupakan pengelolaan kewenangan pemerintahan berbeda dengan otonomi daerah yang merupakan desentralisasi simetrik.

Editor:
Antony Lee
Bagikan