Citra Polri
Publik Rasakan Perbaikan
Mayoritas publik telah merasakan dampak perbaikan dalam penerimaan personel Polri di tingkat tamtama, bintara, perwira. Namun, Polri masih harus menghapus stigma terkait adanya KKN dalam seleksi perekrutan personel baru.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20190716WAK9_1563250127.jpg)
Para perwira melakukan selebrasi seusai dilantik Presiden Joko Widodo pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7/2019). Presiden melantik 781 calon perwira dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian. Presiden berharap para perwira bisa terus mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat.
JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas publik telah merasakan dampak perbaikan yang dicanangkan Polri dalam penerimaan personel, mulai dari tingkat tamtama, bintara, hingga perwira. Meski begitu, Polri masih memiliki pekerjaan rumah, yaitu menghapus stigma adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam seleksi perekrutan personel baru.
Dalam pemaparan hasil riset Litbang Kompas tentang Monitor dan Evaluasi Seleksi Calon Tamtama, Bintara, dan Taruna Akademi Kepolisian 2019 di Jakarta, Selasa (19/11/2019), terlihat adanya kepuasan mayoritas peserta tes seleksi masuk Polri itu terhadap 17 tahapan seleksi yang harus dilalui.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Upaya Perbaikan di Tengah Stigma".
Baca Epaper Kompas