Iklan
Medsos Jadi Alat Merekrut Anggota Kelompok Teroris
JAKARTA, KOMPAS - Kompleksitas jejaring komunikasi digital yang saling terhubung dan sebagian menyebabkan disinformasi, ujaran kebencian, dan ekstremisme di internet membutuhkan respon terukur untuk menghadapinya. Pertanggungjawaban perusahaan raksasa teknologi penyedia layanan media sosial menjadi salah satu fokus yang mesti diperhatikan.
Sebagian hal itu muncul dalam konferensi bertajuk βAntara Kebebasan dan Pembatasan: Hoaks dan Ekstrimisme di Internet,β Jumat (25/10/2019) di Jakarta. Konferensi yang diselenggarakan Goethe-Institut, Center for Digital Society (CfDS), dan ICT Watch itu menghadirkan sejumlah pembicara dari Indonesia, Jerman, Myanmar, dan Singapura.