logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDemokrasi Indonesia Menurut...
Iklan

Demokrasi Indonesia Menurut Pandangan Orang Asing

Oleh
Ayu Pratiwi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OGm6lnvu6_6-MkVnNk2yukLEvrQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F20180216_TIRTHA-EMPUL_B_web.jpg
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Obyek wisata religi, Pura Tirtha Empul, Desa Manukayaket, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, mengimbas pada terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Misalnya pedagang buah yang dengan bahasa Inggris pas-pasan menawarkan dagangannya kepada bule.

Menjelang pemungutan suara Pilkada 2018 pada Rabu (27/6/2018), sejumlah pihak menunjukkan sikap kritis mengenai seberapa kuatnya sistem demokrasi lokal. Mereka mengkritisi antara lain soal  munculnya pasangan calon tunggal, kandidat yang terjerat kasus korupsi, dan politik dinasti.

Daerah yang menggelar pilkada dengan pasangan calon tunggal meningkat, dari hanya muncul di tiga daerah pada 2015 menjadi 16 daerah pada 2018. Fenomena ini dinilai tidak ideal dalam suatu pemilihan demokratis karena masyarakat tidak dapat membandingkan ataupun menilai kandidat itu dengan yang lain.

Editor:
Bagikan