Data Rawan untuk Kepentingan Politik
JAKARTA, KOMPAS - Pencurian data sekitar satu juta akun Facebook asal Indonesia oleh Cambridge Analytica berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan politik, seperti Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Oleh karena itu, antisipasi perlu dilakukan dengan cara meningkatkan literasi media untuk menangkal penggiringan opini melalui berita bohong.
Pendiri Kelas Muda Digital, Afra Suci Ramadhon menuturkan, data pengguna Facebook yang dicuri lembaga konsultan politik asal London, Inggris, Cambridge Analytica, tergolong banyak dan kaya. Akibatnya, data itu berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan politik guna menggiring opini para pengguna media sosial itu. Terlebih, data di dalam media sosial, punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh iklan atau kampanye di media arus utama, seperti cetak dan elektronik.