logo Kompas.id
Paparan TopikKebun Raya Bogor: Belajar,...
Iklan

Kebun Raya Bogor: Belajar, Bermain, dan Berekreasi

Kebun Raya Bogor adalah kebun raya terbesar dan tertua di Asia Tenggara. Dalam sejarahnya Kebun Raya Bogor pernah memiliki beragam nama dan julukan, yaitu Land’s Plantentuin, Kebun Gede, Syokubutzer (pada masa Jepang) dan Botanical Garden of Indonesia.

Oleh
Kendar Umi Kulsum
· 1 menit baca
Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanun Becc.) mekar di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020). Bunga raksasa yang mekar ini memiliki ketinggian 194 sentimeter. Bunga Bangkai merupakan salah satu kekayaan flora Indonesia yang dilindungi melalui Peraturan Pemerintah no 7 Tahun 1999 dan masuk dalam kategori langka berdasarkan klasifikasi International Union for Conservation of Nature (IUCN). Upaya konservasi bunga ini pun dilakukan oleh Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta dari hasil penelitian yang dilakukan bunga ini memiliki manfaat kandungan glucomannan berguna sebagai zat pengental, jelly kaya serat, dan suplemen untuk dietkolesterol, gula darah, serta pengontrol berat badan.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanun Becc.) mekar di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020). Bunga raksasa yang mekar ini memiliki ketinggian 194 sentimeter. Bunga Bangkai merupakan salah satu kekayaan flora Indonesia yang dilindungi melalui Peraturan Pemerintah no 7 Tahun 1999 dan masuk dalam kategori langka berdasarkan klasifikasi International Union for Conservation of Nature (IUCN). Upaya konservasi bunga ini pun dilakukan oleh Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta dari hasil penelitian yang dilakukan bunga ini memiliki manfaat kandungan glucomannan berguna sebagai zat pengental, jelly kaya serat, dan suplemen untuk dietkolesterol, gula darah, serta pengontrol berat badan.

Sejarah Kebun Raya Bogor

Pada masa kolonialisme Kota Batavia (Betawi) menjadi pusat bisnis dan pemerintahan yang selalu ramai dan suhu udara yang cukup panas bagi orang Eropa. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat istirahat untuk menjauh dari rutinitas dan keramaian untuk menikmati rehat (tetirah) yang tenang dan sejuk.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan